Palembang, sumselsembilan – Majlis Thareqot Naqsyabandiyah hadiri undangan pendiri Ponpes Kyai Muara Ogan Indralaya Utara kecamatan Ogan Ilir ( OI ), Sumatera Selatan.
Dalam kunjungan kali ini juga di hadiri oleh rekan Media beserta beberapa jemaah Thariqat Naqsyabandiyah Al – Kholidiyah Jalaliyah, Tuan Agus Pangestu, Tuan Komarudi selaku jamaah majlis thoreqot Naqsyabandiyah.
Silaturahmi ke pondok pesantren Kyai Muara Ogan (Ogan Ilir) Kecamatan Indralaya Utara, merupakan suatu kehormatan besar memenuhi undangan pendiri pondok pesantren kiai muara Ogan ( Ustad Yayan ), karena sudah dua pekan belum ada jawaban karena kesibukan beliau berdakwah di wilayah Sumsel dan sekitarnya.
KH. Ahmad Fauzan SQ. LC, Al Hafiz, dikalangan ulama dan masyarakat lebih dikenal sehari- hari dengan sapaan akrab Kiai yayan, sangat terbuka kepada masyarakat kota Palembang dan sekitarnya dengan senang hati menerima tamu, kepada siapa saja yang akan berkunjung baik ke kediaman nya atau pun singgah ke pondok pesantren yang ia kelola hingga saat ini .
Kiai yayan mengatakan kepada kami bertiga di kediamannya di Rumah Muara Ogan Raihan Tahfiz Camp Ogan Ilir, hidup ini seperti wayang ada yg menggerakkan dan mengatur kehidupan yang penting berdoa kepada Allah memohon dan ikhlas, sabar dalam kehidupan, berusaha kerja yg halal, jangan tingal kan sholat lima waktu, insya Allah ada jadi nya. Jerih payah dari keringat yang di keluarkan mudah- mudahan Allah akan mengabulkan sesuai redho dan iradatnya.
Tidak lama kami berbincang-bincang waktu azan Magrib telah tiba, sholat bersama santri dan santriwati yang menetap serta di imami oleh Ustad Yayan. Setelah melakukan sholat Maghrib bersama pendiri Pondok Pesantren Kyai Muara Ogan langsung menuju ruang aula, guna mencicipi hidangan ala kadarnya.
Setelah melakukan silahturahmi yang bertujuan untuk melakukan kegiatan serta mengikuti rutinitas acara di Rayhan Tahfiz Camp jamaah majlis Thariqat Naqsyabandiyah beserta beberapa media mohon izin untuk melakukan persiapan serta izin diri melanjutkan pulang ke palembang serta berharap agar kunjungan ini mendapat redho dan berkah serta menjalin tali silahturahmi.
Yayan menjelaskan bahwa Baginda Nabi Muhammad pernah dijumpai salah satu sahabat dan meminta agar ia diberikan doa serta ampunan, maka lakukanlah. “Dari kisah ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa kita sebagai umat muslim boleh minta doa kepada siapa saja, terangnya terutama kepada para alim ulama, kyai dan lainnya tetapi hal yang paling mulia dari segalanya yaitu adalah kedua orang tuamu karena mereka lebih mulia dari siapa pun itu selain Allah SWT. Ridho kedua orang tua mu adalah ridho nya Allah, tanpa mereka kalian bukanlah apa-apa, terangnya .
RM Dodi Zulfikri.