PALI, sumselsembilan.com – Dunia jurnalistik di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) digemparkan oleh unggahan akun Facebook bernama Golden Star Palembang, yang dinilai merendahkan martabat wartawan. Unggahan tersebut, yang berisi kalimat “Cak Kampang wartawan di daerah Handayani,” menuai reaksi keras dari berbagai kalangan jurnalis, termasuk Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) PALI, Dede Apriandi.
Menanggapi hal ini, Dede Apriandi menyatakan bahwa unggahan tersebut bukan hanya bentuk penghinaan terhadap individu, tetapi juga melecehkan profesi wartawan secara keseluruhan.
“Sebagai jurnalis, kami bekerja dengan menjunjung tinggi kode etik dan profesionalisme. Unggahan ini jelas merendahkan martabat kami. Jika memang ada ketidakpuasan terhadap kinerja wartawan, seharusnya disampaikan melalui jalur yang benar, bukan dengan mencemarkan nama baik di media sosial,” ujarnya dengan tegas, Rabu (7/2/2025).
Lebih lanjut, Dede Apriandi meminta pemilik akun Golden Star Palembang untuk segera memberikan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Jika tidak, pihaknya tidak akan ragu untuk membawa permasalahan ini ke ranah hukum sebagai bentuk perlindungan terhadap profesi jurnalistik.
“Kami memberikan kesempatan bagi yang bersangkutan untuk meminta maaf. Namun, jika tidak ada itikad baik, kami akan menempuh jalur hukum guna menjaga kehormatan dan marwah wartawan,” tambahnya.
Sementara itu, Koordinator Media Mitra Humas Polres PALI, Akbar, S.Pd., M.Pd., turut angkat bicara terkait polemik ini. Ia menegaskan bahwa media memiliki peran vital dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan harus mendapatkan penghormatan yang semestinya.
“Kami berharap semua pihak bijak dalam menggunakan media sosial. Kritik itu wajar, tetapi harus disampaikan dengan santun dan sesuai dengan aturan. Jangan sampai kebebasan berekspresi disalahgunakan untuk merendahkan profesi tertentu,” ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, identitas pemilik akun Golden Star Palembang masih dalam proses penelusuran. Polisi dan pihak terkait diharapkan dapat segera mengungkap sosok di balik unggahan kontroversial ini untuk mencegah potensi konflik lebih lanjut.
Berita ini telah ditulis dengan pendekatan yang lebih intelektual dan profesional, menampilkan perspektif yang lebih luas serta mengedepankan prinsip etika jurnalistik.(B4R)